TUGAS BP1

Kamis, 21 Desember 2017

TUGAS BP1 (2.7)


Private Sub Command1_Click()
Text4 = Val(Text1) + Val(Text2) - (Text3)
Text5 = Val(Text4) * 0.20
Text6 = Val(Text4) - Val(Text5)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1 = ""
Text2 = ""
Text3 = ""
Text4 = ""
Text5 = ""
Text6 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text2_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text3.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text3_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text4 = Val(Text1) + Val(Text2) - (Text3)
Text5 = Val(Text4) * 0.20
Text6 = Val(Text4) - Val(Text5)
End If

End Sub

TUGAS BP1 (2.6)


Private Sub Command1_Click()
Text4 = Val(Text1) + Val(Text2) - (Text3)
Text5 = Val(Text4) * 0.20
Text6 = Val(Text4) - Val(Text5)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1 = ""
Text2 = ""
Text3 = ""
Text4 = ""
Text5 = ""
Text6 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text2_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Text3.SetFocus
End If

End Sub

TUGAS BP1 (2.5)



Private Sub Command1_Click()
Text2 = Val(Text1) * 0.15
Text3 = Val(Text1) - Val(Text2)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1 = ""
Text2 = ""
Text3 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub Text1_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text2 = Val(Text1) * 0.15
Text3 = Val(Text1) - Val(Text2)
End If

End Sub

TUGAS BP1 (2.4)


Private Sub Command1_Click()
Text2 = Val(Text1) * 0.15
Text3 = Val(Text1) - Val(Text2)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1= ""
Text2 = ""
Text3 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me

End Sub

TUGAS BP1 (2.3)


Private Sub Command1_Click()
Text9 = Val(Text1) + Val(Text2)
Text10 = Val(Text3) - Val(Text4)
Text11 = Val(Text5) * Val(Text6)
Text12 = Val(Text7) / Val(Text8)
Text13 = Val(Text9) + Val(Text10) + Val(Text11) + Val(Text12)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1 = ""
Text2 = ""
Text3 = ""
Text4 = ""
Text5 = ""
Text6 = ""
Text7 = ""
Text8 = ""
Text9 = ""
Text10 = ""
Text11 = ""
Text12 = ""
Text13 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub Text1_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text10_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text10 = Val(Text3) - Val(Text4)
End If
End Sub
Private Sub Text11_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text11 = Val(Text5) * Val(Text6)
End If
End Sub
Private Sub Text12_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text12 = Val(Text7) / Val(Text8)
End If
End Sub
Private Sub Text13_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text13 = Val(Text9) + Val(Text10) + Val(Text11) + Val(Text12)
End If
End Sub
Private Sub Text2_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text3.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text3_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text4.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text4_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text5.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text5_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text6.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text6_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text7.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text7_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text8.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text9_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text9 = Val(Text1) + Val(Text2)
End If

End Sub

TUGAS BP1 (2.2)


Private Sub Command1_Click()
Text3 = Val(Text1) * Val(Text2)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1 = ""
Text2 = ""
Text3 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub Text1_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If
End Sub
Private Sub Text2_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text3 = Val(Text1) * Val(Text2)
End If

End Sub

TUGAS BP1 (2.1)


Private Sub Command1_Click()
Text3 = Val(Text1) * (Text2)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.SetFocus
Text1 = ""
Text2 = ""
Text3 = ""
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub Text1_keypress(keyascii As Integer)
If keyascii = 13 Then
Text2.SetFocus
End If

End Sub

Rabu, 13 Desember 2017

PENERIMAAN MAHASISWA BARU

STMIK PRINGSEWU – Untuk pendaftaran PMB 2017 STMIK Pringsewu terdapat 2 cara yaitu pendaftaran langsung di STMIK Pringsewu dan melalui website http://pmb.stmikpringsewu.ac.id/
PMB 2017-stmik
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

PELATIHAN TPA - TOEFL

PELATIHAN-TPA-TOEFL-2
STMIK PRINGSEWU – Selasa (25/4), menyelenggarakan pelatihan TPA dan TOEFL untuk dosen STMIK Pringsewu. Pelatihan tersebut diikuti seluruh dosen STMIK Pringsewu, yaitu dari PS. Sistem Informasi, Manajemen Informatika. Kegiatan ini dilaksankan di Kampus STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini No. 09 yang mengambil tempat di Lt. II Aula STMIK Pringsewu. Sebagai narasumber pelatihan tersebut yaitu : 1. Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA., 2. Dr. Tulus Suryanto, M.M., CA., 3. Miswan Gumanti, MBA.
Mutu perguruan tinggi, salah satunya ditentukan oleh kualitas dosen pengajar. Untuk mengetahui kualitas dosen, standar penilaiannya adalah kepemilikan sertifikasi dosen (Serdos). Sertifikasi dosen (Serdos) adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program ini merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, dan memperbaiki kesejahteraan dosen, dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan meningkatkan profesionalismenya.
Sertifikasi dosen tersebut merupakan bagian dalam peningkatan great atau kualitas kampus. Sertifikasi dosen juga dihajatkan sebagai tuntutan kompetensi pendidik atau ilmuan. Sertifikasi dosen tersebut sangat membantu prodi-prodi tempat bernaung dosen-dosen STMIK Pringsewu. Dosen-dosen yang mendapatkan serdos tersebut akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah pusat setiap bulannya sesuai dengan pangkat atau golongannya.
Filed in: Info KampusInfo PentingResourcesTeknologiUmum

PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PRINGSEWU 2017

ABAH BAPAK
PRINGSEWU – Hari ini Senin (22/5) pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu periode 2017-2022 H. Sujadi – Dr. H. Fauzi dilantik Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo atas nama Menteri Dalam Negeri, pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut ada dua kepala daerah juga di lantik hasil Pemilihan Kepala Daerah 15 Pebruari 2017 yaitu Umar Ahmad – Fauzi Hasan (Tulangbawang Barat), dan Khamami – Saply (Mesuji).
Pelantikan pasangan calon nomor urut dua ini, berlangsung di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung, Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Menteri Dalam Dalam Negeri RI Nomor: 273/2222/SJ tanggal 10 Mei 2017.
Sejumlah pihak keamanan dari TNI, Polri dan Brimob Polda Lampung tampak berjaga di pintu masuk gedung. Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo juga sudah tiba di gedung tempat berlangsungnya pelantikan.PELANTIKAN BUPATI PRINGSEWU-2
Filed in: Info KampusInfo PentingUmum

DEBAT TERBUKA CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN STMIK PRINGSEWU

STMIK PRINGSEWU – Selasa (23/5), untuk menumbuhkan semangat demokrasi dan mengembangkan jiwa kepemimpinan di kalangan mahasiswa STMIK Pringsewu, Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa menjadi agenda penting untuk dilakukan setiap tahunnya.
Khusus tahun ini, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu kembali digelar untuk mendapatkan Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu. Sejumlah perbaikan dari penyelenggaraan tahun lalu dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) STMIK Pringsewu yang diketuai oleh Deni Siswanto, yang dibawah pembinaan langsung Wakil Ketua III STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.T.I.
IMG_3272
Setelah dibuka pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, terjaring dua kandidat yakni kandidat nomor 1 Prianti Dewi Anggreni – Gilbert Alexander, kandidat nomor 2 Miftahus Surur – Lailaturrohmah
Rentetan kampanye telah dimulai dari 15 – 22 Mei 2017, termasuk debat terbuka yang diselenggarakan pada 23 Mei 2017. Debat terbuka dihadiri oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.T.I sekaligus membuka acara debat, Bapak/Ibu Dosen STMIK Pringsewu. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 3 – 10 Juni 2017, rekapitulasi suara dan rapat pleno tanggal 12 Juni 2017.
IMG_3270
Dalam sambutannya, Wakil Ketua III Nur Aminudin, M.T.I mengatakan, diharapkan debat terbuka yang diselenggarakan bisa menghasilkan pemimpin mahasiswa yang berkualitas yang bisa menjadi panutan bagi para mahasiswa STMIK Pringsewu.
Beliau menegaskan, bahwa dilaksanakannya kegiatan debat kandidat tersebut merupakan suatu langkah yang sangat positif salah satunya untuk dapat melihat kapasitas yang dimiliki oleh masing masing calon pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM STMIK Pringsewu. Dengan adanya kegiatan debat kandidat ini, nanti kita bisa melihat kapasitas para calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Pringsewu yang akan dipilih nantinya, ucapnya.
Selain itu, diharapkan nantinya dari kedua kandidat yang terpilih memiliki visi, misi, dan program kerja yang turut mendukung visi dan misi STMIK Pringsewu. “Jangan sampai Ketua BEM nanti yang terpilih tidak memiliki kegiatan yang jelas, dan saya mengapresiasi bahwa penyelenggaraan Debat Terbuka tahun ini jauh lebih baik,” katanya disambut riuh tepuk tangan.
Pada pelaksanaannya para calon Presiden dan calon wakil Presiden BEM STMIK Pringsewu dipersilahkan untuk memaparkan visi dan misi mereka masing-masing untuk dijadikan salah satu pembahasan dalam debat kandidat tersebut. Seperti memaparkan terkait program-program yang akan dilaksanakan nantinya agar bisa memiliki manfaat yang positif bagi mahasiswa yang ada di STMIK Pringsewu salah satunya yaitu lebih memaksimalkan peran lembaga kemahasiswaan yang ada di lingkup STMIK Pringsewu.
Debat terbuka sendiri berjalan dengan lancar dan kondusif. Suasana semakin bergemuruh ketika sesi tanya-jawab antar pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Pringsewu. Selain itu, tanya-jawab dari audiens yang hadir pun tidak kalah meriah. Masing-masing pendukung paslon hadir.
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

MARHABAN YA RAMADHAN

Segenap Pimpinan & Karyawan STMIK Pringsewu mengcapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1438 H / 2017 M, “BERSIHKAN HATI, BERSIHKAN JIWA, MENUJU RIDHA ILLAHI”
Ramadhan 1438 H-2
Ramadhan merupakan bulan mulia karena mengandung perintah Allah dan seruan Rasulullah untuk berpuasa wajib sebulan penuh. Pada bulan ini juga wahyu Allah yang berupa ayat-ayat Al-Quran diturunkan ke muka bumi. Keutamaan Ramadhan lainnya ialah terdapat Lailatul Qadr di dalamnya, yakni satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka, bergembiralah kita sebagai umat Islam dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini.
Rasulullah selalu memberi kabar gembira kepada para Sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu juga dibukakan pintu Surga serta ditutupnya pintu-pintu Neraka…” (Riwayat Ahmad).
Demikian halnya para Sahabat dan tabi’in di zaman Rasulullah maupun sesudahnya, mereka senantiasa bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan. Sebagaimana Mulla bin al-Fadhel pernah menyatakan bahwa perilaku para salaf sholeh terhadap kemuliaan Ramadhan adalah mereka selalu berdoa dan memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat bertemu Ramadhan dan memohon selama enam bulan agar amal ibadahnya selama Ramadhan diterima Allah SWT.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah : 183)
”Setiap amal kebaikan manusia dilipat gandakan sepuluh sampai tujuh ratus. Allah SWT berfirman: kecuali puasa. Puasa itu bagiku, dan Aku (sendiri) yang akan memberikan balasannya,”(HR Muslim).
Bulan Ramadhan merupakan salah satu nikmat sangat agung yang diberikan kepada umat Islam untuk mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT. Di bulan Ramadhan seseorang membutuhkan bekal intelektual dan pengetahuan yang cukup untuk bisa menjadi orang yang bershaum sesungguhnya agar bukan sekadar menahan lapar dan haus. Jangan sampai memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan belum membaca bab fikih shaum. Selain itu, seseorang juga membutuhkan kecerdasan emosional yang memadai untuk tetap dapat berjiwa seimbang meski dalam kondisi lapar dan lemah.
Karena itu, latihan mengendalikan emosi dan syahwat harus dimulai sebelum memasuki gerbang Ramadhan. Persiapan fisik yang cukup juga perlu dipersiapkan agar jasad tetap dalam kondisi prima saat menjalani shaum, menyesuaikan pola makan, pola tidur, dan istirahat sesuai bulan Ramadhan juga dapat dipersiapkan sebelumnya. Berolahraga yang cukup dan memilih jenis makanan yang menunjang kesehatan juga menjadi penting.
Untuk itu marilah, kita sambut dengan membulatkan tekat dan niat untuk menyambut ramadhan. Kita siap melakukan amal apa saja demi mendapatkan kemulian dan kebaikan bulan ramadhan. Umat Islam diseluruh dunia, termasuk umat Islam di Indonesia juga ikut serta menyambut bulan ramadhan, untuk berlomba meningkatkan kadar ketaqwaan dengan menunaikan ibadah puasa dan amal Ibadah lain dalam rangka meraih, ampunan, dan ridha-Nya. Oleh karena itu kita sambut dengan Imanan wa-htisaban, serta kita jalin ukhuwah Islamiyah dengan kita tingkatkan kepekaan dan kepedulian kita bagi sesama. Terutama mereka yang kurang beruntung, fakir miskin, dan sebagainya, untuk dapat meresapi dan menghayati serta makna hikmah puasa. Kita mengajak umat Islam atau masyarakat pada umum untuk bersama-sama menunaikan ibadah puasa denagan tulus ikhlas. Untuk juga membangkitkan hati nurani kita untuk dengan khusyuk dan tawadhu beribadah dan beramal shaleh dalam menjalin persaudaraan Islam dan membekali diri kita dengan teladan bulan ramadhan.
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

SEMINAR HAKI | HAK ATAS KEYAKINAN INTELEKTUAL

PRINGSEWU – Rabu (31/5) beberapa dosen dari STMIK Pringsewu, STIT Pringsewu, STIT Multazam, STIE Lampung Timur, ikut dalam seminar Internal yang mengambil tema tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang bertempat di Auditorium lantai II STMIK Pringsewu dengan nara sumber Sri Yuliani, S.H., M.H Kepala bidang pelayanan hukum kantor wilayah kementrian Hukum dan Hak Asasai Manusia (KEMENKUMHAM) Lampung.
DSC_0026_31517
Tema tentang HAKI memang sedang “in” sekarang ini, khususnya di kampus-kampus, dimana para dosen sebagai pendidik diwajibkan sebagai contoh bagi anak didiknya untuk bisa menghargai karya, ide, ciptaan orang lain, sehingga dimasa depan tingkat kejahatan plagiarism khususnya menjadi semakin minim.
Dalam seminar tersebut, Sri Yuliani menjelaskan tentang pengenalan dan Manfaat kekayaan intelektual dan pendaftaran intelektual secara elektronik.
Program aksi dari Kemenhumkam tentang kekayaan Intelektual yang dilaksanakan adalah pembentukan sentra KI, untuk di Lampung baru ada di UNILA, dan berharap STMIK Pringsewu bisa dirintis untuk menjadi sentra KI. Kata Sri Yuliani.(*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingResourcesUmum

MAHASISWA STMIK PRINGSEWU GELAR BUTARSABU 1438 H

santunan
STMIK PRINGSEWU – Sabtu (17/6), Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur an. Momen tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Mahasiswa STMIK Pringsewu menggelar acara Buka, Tarawih, Sahur dan Sholat Subuh Berjama’ah (Butarsabu).
Kegiatan Buka, Tarawih, Sahur dan Sholat Subuh Berjama’ah (Butarsabu) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu sudah menjadi agenda tahunan Mahasiswa STMIK Pringsewu. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman kampus STMIK Pringsewu, ucap Rahmat Hidayat (Ketua Panitia).
Kegiatan butarsabu tersebut di hadiri Ketua STMIK Pringsewu (Hj. Rita Irviani, M.M), Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua III (Nur Aminudin, M.T.I), Ketua LPPM (M. Muslihudin, M.T.I), Ka. Perpustakaan (Dra. Tri Yuli Astuti), Ka. SDM (Dedi Irawan, M.E.Sy), Kaprodi Sistem Informasi (Tri Susilowati, M.T.I), Kaprodi Manajemen Informatika (Oktafianto, M.T.I), Bapak/Ibu Dosen STMIK, 200 mahasiswa STMIK Pringsewu, santri pondok pesantren Baitul Qur’an, anak-anak panti asuhan, serta undangan.
Kegiatan butarsabu tersebut dibuka oleh Wakil Ketua III STMIK Pringsewu (Nur Aminudin, M.T.I) Bidang Kemahasiswaan. Dalam Sambutannya beliau mengatakan, kegiatan ini sebagai momen untuk muhasabah, menyambung tali silaturahmi, karena perkara menjalin silaturahmi ini sangat penting bagi umat muslim, coba kita perhatikan :
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasul SAW pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasul menjawab :
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari)
Hadist yang lain :
Dari Abu Bakroh, Rasul SAW bersabda :
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari)
Jadi marilah mengenai acara BUTARSABU tersebut dengan niat ikhlas untuk menjalin silaturahmi, ini juga memiliki manfaat bukan hanya bagi peserta butarsabu namun juga bermanfaat bagi orang lain, untuk membuka jalan dalam berlomba-lomba dalam kebaikan dengan kegiatan ibadah, dengan demikian, kegiatan ini sangatlah bermanfaat dan diharapkan untuk bisa terus eksis. Alangkah lebih baiknya apabila butarsabu di bulan suci Ramadhan ini juga ditingkatkan kwalitasnya, ucapnya. Dengan di Aminin para peserta butarsabu.
Salah satu akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya, anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Karena ia adalah anak yang kehilangan ayahnya pada saat ia sangat membutuhkannya. Ia membutuhkan pertolongan dan kasih sayang kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang telah tiada.
Jika anda melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka, maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang yang berbudi dan berakhlak mulia.
Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi
Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya :
ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ
Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” (HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836)
Dalam hal tersebut, Ketua STMIK Pringsewu HJ. Rita Irviani, M.M memberikan santunan anak yatim piatu yang merupakan sarana untuk melunakkan hati dan mengupayakan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan. Sebab, orang yang mengasihi anak yatim piatu telah memposisikan diri naluriyah memiliki karakter sayang dan mengasihi anak-anaknya.
Adapun orang yang mengasihi anak yatim piatu memiki satu sifat lain, yaitu mengasihi anak yang bukan anak kandungnya.
Sebelum kegiatan inti dari butarsabu tersebut, di isi penampilan Hadroh dari pondok pesantren Baitul Qur’an asuhan Abdul Hamid, M.Pd.I Al-Hafiz, pondok tersebut merupakan salah satu milik Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA.(*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

MAAF MEMAAFKAN DI HARI RAYA IDUL FITRI

selamat idhul fitri 1438 h
STMIK PRINGSEWU – Orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan benar maka dosanya akan dihapuskan. Dari Abi Hurairah Ra, Rasulullah Saw. bersabda: “Siapa yang menegakkan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu“. (HR. Bukhari dan Muslim).
Saling memaafkan dan menyambung tali silaturrahmi merupakan ajaran luhur dalam Islam. Setiap saat kaum Muslim harus mengindahkan ajaran ini tanpa memandang hari dan momen tertentu. Jadi tidak terbatas saat Idul Fitri saja. Bahkan secara tegas Allah Swt. akan melaknat orang yang memutuskan tali persaudaraan (QS. Muhammad: 22-23). Rasulullah juga menyabdakan yang artinya, “Tidak ada dosa yang pelakunya lebih layak untuk disegerakan hukumannya di dunia dan di akhirat daripada berbuat zalim dan memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi).
Betapa pentingnya memelihara hubungan persaudaraan agar tidak kusut, sampai-sampai Allah dan Rasul-Nya menegaskan laknat besar sebagai ganjaran bagi pemutus tali silaturrahmi. Bahkan urgensitasnya tampak begitu jelas manakala memelihara silaturrahmi ini dikaitkan dengan keimanan seorang Muslim. Seperti dalam hadits, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali silaturrahmi.” (HR. Al-Bukhari). Kegiatan ini juga sangat banyak nilai positifnya bagi kehidupan duniawi. Rasulullah menyabdakan, “Siapa saja yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan pengaruhnya, maka sambunglah tali persaudaraan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Oleh sebab itu, dalam dunia karir pun manusia tak bisa lepas dari ketergantungan relasi dan partner.
Halal bi Halal menjadi momen yang sangat tepat untuk memperbaharui dan mempererat persaudaraan. Aktivitas manusia yang begitu sibuk, bahkan sering mengharuskannya jauh dari kerabat, sangatlah membutuhkan suasana Halal bi Halal. Paling tidak agar acara tahunan itu benar-benar menjadi perhatian khusus untuk ber-silaturrahmi dan saling memafkan bagi semua pihak. Ketimbang jikalau tidak ada acara tahunan seperti itu, mungkin kesibukan akan meleburkan perhatian mereka akan pentingnya ber-silaturrahmi.
Saling maaf-memaafkan pada saat Idul Fitri dan Halal bi Halal bukan berarti mengkhususkan maaf hanya pada momen itu saja. Terlebih dikatakan sebagai menambah-namabahi syariat (bid’ah). Yang terpenting adalah Muslimin meyakini bahwa saling memaafkan tidak memiliki batas waktu. Karena, jika sampai meyakini bahwa memaafkan dan silaturrahmi hanya berlaku saat Idul Fitri atau Halal bi Halal saja, itulah yang salah secara syariat.
Halal bi halal adalah salah satu bukti keluwesan ajaran Islam dalam implementasi nilai-nilai universalitasnya. Nilai universalitas silaturrahmi yang diajarkan bisa menjelma menjadi beragam acara sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah, dengan catatan tetap mengindahkan norma-norma Islam yang sudah ditentukan. Maka tidak boleh tercampuri kemaksiatan apa pun dalam implementasinya. Setelah manusia berbuat baik kepada Allah dengan berpuasa sebulan penuh; mengabdikan diri kepada-Nya. Maka pada momen Idul Fitri dan Halal bi Halal, giliran mereka meneguhkan kesadaran persaudaraan antar sesama dengan saling memafkan dan berbagi keceriaan. Aktivitas ini sangat indah sebagaimana diisyaratkan QS. al-Hajj ayat 77,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebaikan supaya kamu mendapat kemenangan.” Dan surat al-A’raf ayat 199, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” Maka, Halal bi Halal meskipun asli kelahiran Indonesia, namun esensinya tetap Islami.
Idul Fitri secara etimologi atau bahasa berarti “kembali berbuka”. Ini sekaligus meluruskan pemahaman kita selama ini yang mengartikan Idul Fitri dengan “kembali ke fitrah”. ‘Id berasal dari kata ‘aada yang berarti “kembali”, sedangkan al-fitr berasal dari akar kata fathara yang berarti “berbuka”. Selama ini al-fithr sering disamakan dengan al-fithrah yang memakai ta marbuthah yang berarti suci. Kedunya memang memiliki akar kata yang sama tetapi memiliki masdar yang berbeda (Lisaan al-‘Arab 5/55-59). Dalam teks hadits Nabi Saw., penyebutan Idul Fitri tidak menggunakan ta marbuthah. Jadi, secara bahasa Idul Fitri lebih tepat bila diartikan dengan kembali berbuka.
Namun bagaimanapun juga, dalam sejarahnya, Islam tidak terlahir dengan paradigma materialistik. Ditetapkannya hari raya Idul Fitri tentunya bukan sekedar untuk memenuhi hajat dan tuntutan perut. Jadi, terlalu sempit kalau mengartikan Idul Fitri semata-mata sebagai momentum untuk diperbolehkannya kembali makan dan minum. Tentunya ada makna yang lebih dalam dari Idul Fitri.
Mudah memaafkan, penyayang terhadap sesama Muslim dan lapang dada terhadap kesalahan orang merupakan amal shaleh yang keutamaannya besar dan sangat dianjurkan dalam Islam. Allah Azza wa Jalla berfirman.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yang bodoh. [QS. al-A’raf/7:199)
Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (QS. Ali Imran/3:159)
Bahkan sifat ini termasuk ciri hamba Allah Azza wa Jalla yang bertakwa kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya.
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Orang-orang yang bertakwa adalah) mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali-Imran/3:134)
Teramat banyak ayat dan hadits yang memerintahkan kita untuk saling memaafkan. Saling memaafkan inipun merupakan salah satu ciri orang-orang yang bertaqwa sebagaimana juga yang dicitakan oleh puasa. Allah SWT berfirman: “Dan memberi maaf itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Baqarah: 237). Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 132-133).
Hari Raya ‘Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan. Memang, Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk saling memaafkan sesegera mungkin setelah kita berbuat kesalahan. Tetapi terkadang hati dan mental kita belum siap untuk melakukannya. Meminta maaf dan memaafkan bukanlah perkara mudah. Oleh sebab itu, setelah menjalani pelatihan mengendalikan nafsu, umat Muslim diharapkan memiliki mental yang cukup kuat untuk saling memaafkan di Hari Raya ‘Idul Fitri. Jadi, saling memaafkan di hari ‘Idul Fitri seharusnya tidak sekedar menjadi ritual dan formalitas tanpa makna. Budaya saling memaafkan di Hari Raya ‘Idul Fitri atau biasa disebut halal bihalal kini menjadi tradisi positif di Indonesia.
Hal lain yang perlu ditegaskan kaitannya dengan ‘Idul Fitri sebagai simbol kemenangan setelah berpuasa adalah sejauh mana ibadah kita selama sebulan itu mampu meningkatkan kepekaan sosial kita. Inilah sebenarnya yang menjadi cita-cita luhur dari berpuasa. Disamping ibadah vertikal kepada Sang Khaliq, tidak kalah pentingnya juga kita dituntut beribadah secara horizontal. Dalam Surat al-Ma’un Allah SWT dengan gamblang menyebut mereka yang tidak memperdulikan anak yatim dan orang miskin –yang menjadi simbol sosial masyarakat- sebagai pendusta agama. Yatim dalam hal ini bukan saja anak yang ditinggal wafat bapaknya. Penafsiran seperti ini lebih dipengaruhi kondisi Timur Tengah dimana bapak menjadi tumpuan hidup. Yang lebih penting adalah adanya keterputusan antara seorang anak dengan tumpuan hidupnya. Dalam hal ini di Indonesia bisa kepada kedua-duanya antara bapak dan ibu.
Melalui momentum ‘Idul Fitri ini, sekali lagi marilah kita saling memaafkan dan membuka hati. Kita tumbuhkan jiwa dan rasa kepekaan sosial kita. Selamat ‘Idul Fitri, semoga Allah SWT. meridhai setiap detak dan gerak langkah kita, Amin Yra.(*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

STMIK PRINGSEWU DAN PEMDA PRINGSEWU MEMBERIKAN PEMBEKALAN KEPADA MAHASISWA KKN

15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
STMIK PRINGSEWU – Ratusan Mahasiswa STMIK dan STIT Pringsewu peride tahun 2017 mengikuti pembekalan sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Pringsewu. Pemberian materi seputar gambaran Kabupaten Pringsewu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Malian Ayub, M.M di depan mahasiswa peserta KKN di gedung STMIK Pringsewu. Saya menyambut baik kegiatan pembekalan KKN untuk dapat memahami lebih lanjut terkait dengan Pekon yang ada di Wilayah Kabupaten Pringsewu, Rabu (19/7).
Kami harapkan dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan KKN di Kabupaten Pringsewu akan memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan di Kabupaten Pringsewu,
keberadaan mahasiswa STMIK dan STIT Pringsewu ini nantinya akan membantu proses pelaksanaan kegiatan pembangunan di pemerintahan Pekon yang ada di Wilayah Kabupaten Pringsewu, ucapnya.
Pembekalan KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu dan STIT Pringsewu selain di isi oleh Malian Ayub, M.M. selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Pringsewu, juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendapatan & Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.
Sedangkan dari Kampus sendiri disampaikan oleh Nur Aminudin, M.T.I (Wakil Ketua III), beliau menyampaikan “Pemanfaatan website pekon untuk pelayanan publik dan manajemen informasi pekon”.
Nur Aminudin mengatakan, Sistem Informasi Pekon (SIP) merupakan sebuah bangunan yang menghubungkan antar fungsi pengelolaan data dan informasi secara utuh di lingkup pekon. Fungsi-fungsi ini berada melebur dalam peran dan lembaga yang aktif di pekon. Aplikasi perangkat lunak SIP adalah salah satu bagian dari bangunan besar SIP tersebut. Aplikasi SIP adalah alat olah data dan informasi berbasis komputer yang akan menjadi salah satu rujukan dasar dan pemberi fungsi layanan. Sistem ini akan berjalan baik dalam ranah offline maupun online. Pada bentuknya yang offline, SIP telah terbangun dalam sebuah jaringan data dan informasi di kantor pekon. Pada bentuknya yang online, SIP akan terbangun dan terhubung dalam jaringan data dan informasi berbasis internet, yang menjalinkan pekon yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu dengan dunia luar.
Sebagai sebuah media publik, website pekon membutuhkan tim pengelola. Media ini bisa dikelola secara kolaboratif antara Pemerintah Pekon dengan pegiat lembaga kemasyarakatan di tingkat pekon. SIP pada dasarnya dibangun dengan memberikan ruang kolaborasi sesuai dengan fungsi dan kewenangan dalam pengelolaan data dan informasi.
Website Pekon dibangun dengan tujuan sebagai media informasi resmi tentang pekon, yang dibangun dan dikelola oleh tim pekon setempat. SIP ketika aktif di sistem online bisa otomatis menjadi website pekon. Secara teknis, website pekon ini telah dirancang memiliki peta situs yang bisa memuat fungsi-fungsi olah data dan informasi yang berguna untuk menunjang aspek pelayanan publik di tingkat pekon. Beragam data dan informasi yang bersifat publik akan sangat terbuka dan mudah dikelola dalam website pekon yang berbasis SIP ini. Isi website ini kemudian diharapkan bisa diakses dan dimanfaatkan oleh publik luas sebagai sasaran. Tidak hanya penduduk pekon setempat yang bisa mengakses website pekon yang menjadi target, tetapi juga masyarakat umum, pemerintah, swasta, akademisi, dan badan/lembaga publik lainnya yang memiliki kepentingan dengan pekon setempat. Publikasi atas layanan informasi publik yang terbuka ini nanti bisa didukung dengan penggunaan media jejaring sosial yang tepat dan optimal, seperti facebook, twitter, Google+, YouTube.
Secara garis besar, website pekon yang berbasis SIP memiliki tiga bagian pengolah informasi yang dapat ditampilkan secara online. Informasi itu bisa bersifat statis, bisa pula bersifat dinamis, yang tersimpan dan tertampilkan dalam menu-menu website pekon. Setiap jenis informasi yang diharapkan muncul dalam website pekon harus merujuk pada jenis informasi publik yang telah diatur, sehingga fungsi layanan pengelolaan informasi sebagai salah satu bentuk layanan publik oleh pekon dapat terpenuhi, ucapnya.
Sudewi, M.M Ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata STMIK Pringsewu mengatakan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu–ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat. Pelaksanaan KKN sebagai wahana pengabdian masyarakat diharapkan juga dapat mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada dimasyarakat. Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang lahir dari proses pembangunan, pada hakekatnya merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan nasional, dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi.
Sudewi menambahkan, Kuliah kerja nyata ( KKN ) juga merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung oleh mahasiswa di lingkungan masyarakat atau lembaga. Harapannya, mahasiswa memperoleh pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau profesionalisme untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk meneliti dan merumuskan masalah yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan dalam masyarakat (kampus) dan merumuskannya. Dengan makin tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mahasiswa dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat berdaya dan berhasil guna. Oleh karena itu, teori yang didapatkan dari bangku kuliah diharapkan dapat diterapkan di lapangan. Pengetahuan teoritis belumlah dapat memberikan gambaran yang konkret jika belum diterapkan di lapangan.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan diluar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.
Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Melalui KKN mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, tegasnya.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata STMIK Pringsewu akan dilaksanakan dari tanggal 26 Juli 2017 sampai dengan tanggal 2 September 2017. (*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

BUPATI LEPAS MAHASISWA STMIK & STIT PRINGSEWU

bapak-sujadi
STMIK PRINGSEWU – Bupati Pringsewu Hi.Sujadi melepas mahasiswa STMIK dan STIT Pringsewu yang akan melaksanakan KKN di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pringsewu. Prosesi pelepasan berlangsung di pendopo Pemkab Pringsewu, Rabu (26/7).
Mahasiswa kedua sekolah tinggi yang akan melaksanakan KKN selama 40 hari kedepan, seluruhnya berjumlah 304 mahasiswa STMIK, serta 29 mahasiswa STIT. Mereka akan disebar di 33 pekon atau desa di 8 kecamatan, dari 9 kecamatan yang ada di Pringsewu.
Bupati Pringsewu Hi. Sujadi dalam sambutannya berharap para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN dapat melaksanakan tugas dan pembelajaran dengan baik, sekaligus dapat turut membantu dan menunjang pembangunan di masing-masing pekon yang menjadi sasaran. “Adik-adik mahasiswa nanti dapat belajar banyak dari pengalaman selama terjun langsung di tengah-tengah masyarakat, beliau juga mengingatkan agar para mahasiswa berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial, termasuk dalam menerima dan menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya serta berita-berita palsu (hoax)”, ucapnya.
Dalam sambutannya, ketua STMIK Pringsewu Hj. Rita Irviani Fauzi mengatakan, Kegiatan KKN di STMIK dan STIT Pringsewu adalah salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik bagi mahasiswa, sebelum masa purna mereka mengikuti kegiatan akademik dan dinyatakan lulus sebagai sarjana (S-1). Di antara keragaman implementasi misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang di dalamnya, mencakup Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat) oleh institusi dan civitas akademika STMIK dan STIT Pringsewu ini, saya kira, kegiatan pengabdian masyarakat seperti KKN ini tetap menjadi pilihan yang baik untuk mewujudkan hubungan antara kampus dan masyarakat. Oleh karena itu, sangat besar harapan saya kepada berbagai pihak yang berkompeten untuk turut membantu pelaksanaan kegiatan KKN STMIK dan STIT Pringsewu ini sehingga benar-benar menjadi media pembelajaran praktis kepada para mahasiswa kami. Khususnya kepada Bapak Camat beserta Bapak dan Ibu Lurah dan Kepala Pekon yang wilayahnya menjadi lokasi mahasiswa KKN STMIK dan STIT Pringsewu. Arahan dan bimbingan dari Bapak dan Ibu sekalian kepada para mahasiswa kami sangat kami harapkan.
Kepada peserta KKN STMIK dan STIT Pringsewu saya pesankan agar benar-benar melaksanakan tugas pengabdian masyarakatnya dalam kegiatan KKN ini. Tunjukkan bahwa sebagai mahasiswa di daerah, anda semua benar-benar mampu memberikan yang terbaik bagi daerah anda yang tercinta ini, saya atas nama seluruh komponen civitas akademika mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu yang memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN STMIK dan STIT Pringsewu. (*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

PERKENALAN DENGAN APARATUR DAN MASYARAKAT PEKON SUKOYOSO

20170726_214321
SUKOHARJO – Rabu (26/7), Kelompok KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu Pekon Sukoyoso mengadakan pertemuan dengan perangkat pekon dan pemuda pekon Sukoyoso. Pertemuan ini dilaksanakan pada malam hari setelah shalat Isya’ pukul 20.00 WIB di Balai Pekon Setempat. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Pekon, Badan Hippun Pemekonan, ketua pemuda/karang taruna serta masyarakat pekon Sukoyoso. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa-mahasiswa kkn STMIK Pringsewu yang berada di Pekon Sukoyoso dengan perangkat dan masyarakat Pekon Sukoyoso sekaligus serah terima kepada Kepala Pekon Sukoyoso.
Pertemuan ini pertama dibuka oleh ketua kelompok KKN STMIK Pringsewu Pekon Sukoyoso Imam Samsudin dengan menyampaikan tujuan diadakan KKN STMIK Pringsewu yaitu mengimplementasi misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang di dalamnya mencakup Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Imam Samsudin menegaskan, akan membangun Sistem Informasi Pekon yang merupakan sebuah bangunan yang menghubungkan antar fungsi pengelolaan data dan informasi secara utuh di lingkup pekon. Fungsi-fungsi ini berada melebur dalam peran dan lembaga yang aktif di pekon. Aplikasi perangkat lunak SIP adalah salah satu bagian dari bangunan besar SIP tersebut, ucapnya.
Sementara Dosen Pendamping Lapangan Nur Aminudi, M.T.I menyampaikan, agar para mahasiswa peserta KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso dapat mengintegrasikan diri meleburkan diri ke dalam berbagai kegiatan masyarakat sehingga dapat diterima dan berperan-serta dalam berbagai kegiatan masyarakat pekon Sukoyoso. Dengan adanya pelibatan (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan, akan dapat mengidentifikasi berbagai ekspektasi, kebutuhan dan permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, sehingga dapat disusun action plan yang lebih tepat dan realistis. Semakin banyak masyarakat yang dilibatkan tentunya akan semakin baik. Di samping itu, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dapat membawa efek psikologis kepada mereka untuk sama-sama memikul tanggung jawab dalam mengimplementasikan rencana-rencana yang telah dibuat.
Kegagalan dalam melakukan pendekatan sosial dapat berdampak terhadap kegagalan penyelenggaraan KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso itu sendiri. Sebagus apapun program yang dirancang, jika tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai tampaknya hanya akan menghasilkan kesia-sian saja. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan tentang pendekatan sosial dari setiap mahasiswa KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso.
Pada momen yang bahagia ini, Nur Aminudin, M.T.I sekaligus menyerahkan KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu kepada Kepala Pekon Sukoyoso yang disambut baik sehingga nantinya benar-benar dapat mengimplementasikan apa yang menjadi tujuan KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso ini, ucap kepala Pekon Sukoyoso (Muhaimin).
Setelah acara sambutan Kepala Pekon Sukoyoso (Muhaimin), dilanjutkan dengan memperkenalkan KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu kepada masayarakat pekon Sukoyoso, mulai dari nama, jurusan dan asal pekon, begitu pula sebaliknya aparatur Pekon juga memperkenalkan diri.
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

POSDIKTI 2017

STMIK PRINGSEWU – Program Orientasi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) untuk Mahasiswa/i Baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu 2017.
Silahkan Unduh :
(*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

STMIK PRINGSEWU GELAR POSDIKTI 2017 GEL. I

DSC_0104
STMIK PRINGSEWU – Jum’at, (11/8) merupakan hari bersejarah bagi semua calon mahasiswa baru, karena hari ini merupakan hari dimulainya acara Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) 2017 gelombang 1 untuk STMIK Pringsewu yang ada di Yayasan Pendidikan Startech. Tepat pada pukul 08.00 WIB dimulainya upacara pembukaan POSDIKTI. Calon mahasiswa-mahasiswi STMIK Pringsewu mengikuti acara Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) 2017 gelombang 1 di kampus Jalan Wisma Rini No. 09 Pringsewu.
Acara Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) 2017 gelombang 1 dibuka oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Nur Aminudin, M.T.I mewakili Ketua STMIK Pringsewu, Hj. Rita Irviani, M.M.
DSC_0101
Dalam sambutannya Nur Aminudin mengatakan, POSDIKTI STMIK Pringsewu merupakan kelengkapan non-struktural pada kampus, posdikti berfungsi sebagai orientasi bagi mahasiswa baru untuk memasuki dunia perguruan tinggi yang berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan, Mahasiswa baru dapat berkomunikasi dengan civitas akademika, bertujuan membekali mahasiswa baru agar mengenal dan mengetahui lingkungan pembelajaran di perguruan tinggi serta memahami proses penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi yakni proses menyeluruh yang menyangkut studi, peraturan-peraturan dalam menempuh studi, serta berorganisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan demikian POSDIKTI merupakan salah satu upaya untuk membekali mahasiswa baru sebelum menempuh proses perkuliahan. POSDIKTI mempunyai peran yang sangat penting bagi penyiapan proses perkuliahan yang sesungguhnya di pendidikan tinggi, Selain itu, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mulai memahami, menghayati dan mengamalkan aturan-aturan yang berlaku di kampus. Posdikti adalah kegiatan orientasi bagi mahasiswa baru untuk memperkenalkan tentang kurikulum pendidikan di Kampus STMIK Pringsewu, serta mengenal lebih dekat para dosen, serta antar mahasiswa baru serta organisasi kemahasiswaan di lingkungan kampus.
DSC_0103
Posdikti ditandai dengan penyematan jaket almamater kepada perwakilan mahasiswa baru STMIK Pringsewu oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Elisabeth Anggraeni, M.T.I.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua III (Nur Aminudin, M.T.I), Kaprodi S-1 (Tri Susilowati, M.T.I), Kaprodi D-3 (Oktafianto, M.T.I), Ketua KPU Kabupaten Pringsewu (A. Andoyo, M.T.I)bapak/ibu dosen STMIK Pringsewu.
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum